Meskipun kini Bandara Soekarno-Hatta menjadi andalan masyarakat Indonesia, pada zaman dahulu Bandara Kemayoran adalah bandara komersil yang melayani penerbangan internasional pertama dalam sejarah Indonesia.
Bandara Kemayoran pertama dibangun pada tahun 1934 silam oleh pemerintah Hindia Belanda. Lalu, bandara tersebut diresmikan pada tahun 1940, tepatnya tanggal 8 Juli. Bandara Kemayoran diambil alih oleh pemerintah Indonesia setelah negara merdeka. Untuk mengetahui berbagai fakta menarik bandara ini, maka lebih baik jangan lewatkan pembahasan menarik berikut!
4 Fakta Bandara Kemayoran sebagai Bandara Pertama dalam Sejarah Indonesia
Menjadi gerbang masuk utama bagi pimpinan delegasi acara bersejarah, yakni Konferensi Asia Afrika di Bandung, Bandara Kemayoran harus tutup pada tahun 1985 akibat letaknya yang di tengah kota serta daerah Jakarta Utara yang harus melakukan pembangunan. Adapun, berikut berbagai fakta menarik bandara pertama di Indonesia ini:
-
Memiliki Menara ATC Pertama se-Asia
Bandara Kemayoran merupakan bandara pertama di Asia yang memiliki menara ATC, atau Air Traffic Control, yang mengatur lalu lintas udara untuk pesawat. Keberadaan menara ini kian ikonik sebab Komik Tintin yang populer mengisahkan menara ATC milik Bandara Kemayoran dalam ceritanya. Itulah mengapa, menara ATC tersebut sempat dikenal dengan Menara Tintin.
-
Nama Kemayoran Berasal dari Tokoh Kolonial Belanda
Fakta menarik berikutnya adalah nama Kemayoran, yang ternyata diambil dari seorang tokoh kolonial Belanda. Tokoh tersebut bernama Isaac de l’Ostale de Saint Martin, yang waktu itu memiliki pangkat mayor dalam VOC, atau Vereniging Oost-Indische Compagnie, sebagai militer maskapai dagang dari Belanda.
Selain itu, nama Bandara Kemayoran sebagai bandara pertama dalam sejarah Indonesia ini pun memiliki cerita lain sebagai asal-usul namanya. Pada tahun 1929 dahulu, pemerintah kolonial membangun sebuah asrama militer untuk perwira dengan pangkat mayor. Pangkat ‘mayor’ tersebut menjadi cikal bakal untuk kata Kemayoran yang kini digunakan untuk nama daerah tersebut.
-
Sebagai Tempat Parkir untuk Pesawat Sekutu PD2
Ketika terjadi Perang Dunia Kedua, atau PD2, negara sekutu sempat memarkirkan pesawat tempur milik mereka di Bandara Kemayoran. Bandara ini pun juga menjadi target penyerangan dari Jepang, yang terjadi pada 9 Februari 1942 di mana pesawat militer milik Jepang menyerang Bandara Kemayoran.
Dampak dari penyerangan ini adalah kejatuhan Bandara Kemayoran, sebab beralih penguasaannya ke pihak Jepang. Ini terjadi akibat menyerahnya Belanda yang pernyataannya disampaikan pada pertemuan bersejarah tanggal 8 Maret 1942, di Kalijati. Namun, Bandara Kemayoran kembali ke tangan Belanda dan militernya pada akhir tahun 1945, setelah kekalahan Jepang di PD2.
-
Tempat Pahatan Relief Maestro Seni Indonesia
Satu lagi fakta menarik tentang Bandara Kemayoran, yakni ruang tunggu untuk tamu VIP menjadi area pahatan bagi para maestro seni milik Indonesia. Ide tersebut berasal dari Presiden Soekarno, yang akhirnya mengutus SIM, atau Seniman Indonesia Muda, dari Yogyakarta pada 1957 untuk segera merealisasikan relief.
Tiga maestro seni Indonesia, yaitu Sudjojono, Surono, serta Harijadi Sumadidjaja, menjadi komando bagi 36 seniman serta pengrajin. Hasilnya, terdapat tiga cerita pada pahatan relief tersebut yang menjadi representasi keragaman budaya, lalu kekayaan alam, hingga pembangunan Indonesia.
Empat fakta tentang Bandara Kemayoran cukup menarik untuk Anda simak, mengingat bandara tersebut adalah yang pertama dalam sejarah Indonesia. Mulai dari menara ATC pertama di Asia hingga menjadi tempat parkir pada saat Perang Dunia Kedua, bandara ini tentu menyimpan kenangan tersendiri bagi Indonesia.