Terdapat beragam eksperimen sains sederhana untuk anak dirumah, mulai dari yang menggunakan sabun, air, hingga telepon senar. Orangtua juga harus tahu sains menawarkan banyak sekali manfaat untuk si kecil, seperti menyalurkan minat, melatih kreativitas, hingga mengasah kemampuan untuk memecahkan masalah.
Eksperimen sains usia dini merupakan cara belajar sederhana namun menyenangkan untuk memperkenalkan anak-anak pada pengetahuan alam di sekitar. Cara ini juga memberikan manfaat yang sangat banyak sebagai media ideal menjawab keingintahuan anak.
Beberapa manfaat lain eksperimen sains sederhana adalah melatih kreativitas anak dengan eksplorasi ide baru, juga melatih anak dalam memecahkan masalah. Selain itu, berbagai percobaan juga bisa dikombinasikan dengan permainan sensorik maupun matematika.
Ide Eksperimen Sains Usia Dini Sederhana
Ada cukup banyak eksperimen sains usia dini menggunakan bahan dan cara sederhana untuk menambah pengetahuan baru. Berikut adalah beberapa ide percobaan untuk anak-anak yang dapat dilakukan di sekolah maupun rumah.
-
Percobaan Bayangan
Seperti namanya, percobaan ini menggunakan bayangan, sehingga perlu sumber cahaya seperti matahari dan anak-anak sebagai objeknya. Selain matahari, sumber cahaya juga bisa menggunakan senter, lilin, atau lainnya. Langkah eksperimen sains usia dini ini adalah dengan meminta anak-anak mengamati bayangan di tanah pada waktu berbeda sepanjang hari.
Selanjutnya, tandai bayangan menggunakan kapur untuk melihat perbedaan bentuk bayangannya. Percobaan ini dapat membantu anak memahami asal bayangan dan apa yang terjadi jika sumber cahaya menjauh atau mendekat. Anak juga akan tahu bahwa bayangan yang muncul memiliki ukuran bervariasi tergantung posisi benda, sudut sinar, dan sumber cahaya.
-
Percobaan dengan Air
Eksperimen sains usia dini selanjutnya menggunakan media air untuk mempelajari benda tenggelam dan mengambang. Percobaan ini membutuhkan buah apel, anggur dan jeruk yang tidak dikupas, dikupas, serta dipotong, juga tiga wada berisi air biasa, manis dan asin. Selanjutnya adalah tinggal mengamati reaksi yang berbeda pada buah-buahan dan air yang digunakan dalam wadah.
Misalnya, percobaan mengapungkan anggur di bawah air dapat dilakukan menggunakan tambahan garam. Percobaan ini merupakan salah satu cara untuk belajar tentang dampak menambahkan garam dalam air. Selain itu, anak-anak juga bisa melihat perbedaan yang terjadi saat buah dikupas atau tidak, juga ketika gula ditambahkan dalam airnya.
-
Eksperimen Pensil dan Plastik Berisi Air
Masih menggunakan air, percobaan ini menggunakan bahan lain yaitu pensil dan plastik. Eksperimennya adalah dengan menusuk plastik dengan pensil, namun air di dalamnya tidak boleh sampai tumpah. Cara agar airnya tidak tumpah sebenarnya sangat sederhana, yaitu menusukkan pensil hingga menembus sisi lain dengan kencang. Lubang yang muncul saat menusukkan pensilnya dapat tertutup rapat oleh pensil sehingga airnya tidak tumpah.
-
Percobaan Telepon Senar
Selanjutnya adalah eksperimen sains usia dini menggunakan telepon senar untuk belajar tentang gelombang suara. Alat-alatnya sangat sederhana, yaitu dua kaleng susu yang dihubungkan tali panjang. Satu anak bisa berbicara dengan mendekatkan mulut pada kaleng, sedangkan anak lainnya mendengarkan dengan mendekatkan kaleng ke telinga. Percobaan ini mengajarkan tentang gelombang suara merambat melalui udara maupun benda.
-
Percobaan Menggunakan Sabun
Bermain gelombang sabut tidak hanya menyenangkan, namun juga bisa sekaligus belajar sains mengenai konsep gaya dorong dan tarik. Anak-anak dapat diajak untuk menjaga gelembung tetap di udara selama mungkin dengan meniup, mengibaskan tangan, dan sebagainya.
Eksperimen sains usia dini ini dapat membuat anak mengamati efek gaya saat mendorong maupun menarik benda. Selain sabun, percobaan ini dapat dilakukan dengan hair dryer untuk menjaga bola pingpong tetap mengapung di udara, atau lomba meniup bola dari kertas.
-
Percobaan Telur dalam Botol
Telur rebus terlihat mustahil masuk dalam botol kaca, namun ada percobaan ilmiah untuk melakukannya. Cukup menyediakan botol jaca, telur rebus kupas, kertas dan korek api dalam percobaannya. Langkah pertama eksperimen sains usia dini ini dengan membakar kertas kecil lalu masukkan kertasnya ke dalam botol kaca. Selanjutnya, taruh telur rebus di atas botol dan tinggal menunggu telurnya masuk ke dalamnya secara perlahan.
-
Eksperimen Balon Membesar Sendiri
Percobaan ini akan menunjukkan kepada anak-anak tentang balon yang membesar dengan sendiri. Bahan percobaan hanya menggunakan bahan yang mudah dicari yaitu balon, botol, soda kue, juga cuka saja. Caranya, pertama dengan memasukkan soda kue dalam botol, lalu tiang cuka dalam balon. Selanjutnya tinggal menempelkan balon ke bagian botol, nantinya gas yang muncul dapat membuat balonnya membesar sendiri.
-
Eksperimen Lava Lamp Sederhana
Percobaan ini hanya membutuhkan gelas kaca bening, minyak, air, juga perwarna makanan sesuai warna kesukaan anak. Caranya adalah memasukkan air dalam gelas kaca bening, lalu campurkan minyak dan pewarna makanan. Air, minyak, juga perwarna makanan tidak akan tercampur, hal ini akan mengajarkan anak-anak mengenai massa jenis. Percobaan sederhana ini terlihat seperti lava lamp saat masuk dalam gelas kaca bening.
-
Eksperimen Tornado dalam Botol
Tornado adalah peristiwa alam berupa putaran udara yang cepat sehingga dapat merusak berbagai benda di sekitarnya. Peristiwa alam ini dapat dipelajari melalui eksperimen sains usia dini menggunakan dua botol ukuran 2 liter dengan air di dalamnya.
Pertama, tiban satu botol dengan botol lainnya, lalu gerakkan botol di bagian atas dengan cepat sehingga menimbulkan tornado air. Percobaan bisa ditambahkan dengan benda-benda kecil sehingga anak paham jika tornado dapat menghancurkan banyak hal di dunia nyata.
Mempelajari sains dapat dilakukan sejak usia dini menggunakan cara-cara sederhana menyenangkan. Berbagai eksperimen sains usia dini tidak hanya menyenangkan namun juga memberikan banyak manfaat untuk anak-anak.