Mobil listrik hadir sebagai opsi kendaraan ramah lingkungan karena menawarkan keunggulan seperti efisiensi bahan bakar, torsi instan, hingga suara mesin senyap. Namun, terdapat pula kelemahan mobil elektrik yang perlu Anda ketahui sebelum membeli mobilnya.
Salah satu contohnya adalah tempat charging mobil masih belum tersedia secara cukup dan merata. Adapun untuk kelemahan mobil elektrik yang lebih lengkap, simak artikel ini hingga akhir!
Ketahui Kelemahan Dari Mobil Listrik
Untuk Anda yang tertarik membeli mobil elektrik, perlu melihat dari dua sisi keunggulan dan kelemahan mobil. Ini akan membuat Anda memantapkan pilihan dan menyesuaikannya dengan kondisi dan kebutuhan pribadi. Jadi, simak berbagai kelemahan mobil elektrik berikut ini:
-
Fasilitas Charging Masih Sedikit
Kelemahan mobil elektrik yang pertama adalah masih minimnya sumber untuk charging, atau mengecas baterai bagi mobil berbahan bakar listrik. Kelemahan satu ini sepertinya jadi faktor utama yang mengurungkan niat peminat mobil elektrik untuk membelinya.
Meskipun Anda dapat melakukan pengisian daya sendiri di rumah, namun mengetahui bahwa fasilitas isi daya mobil tersedia secara merata dan luas akan membuat Anda tenang.
-
Waktu Charging Lama
Apabila dibandingkan dengan mobil konvensional yang hanya perlu 10 hingga 15 menit untuk isi bensin, mobil elektrik memerlukan mulai dari minimal 1 jam hingga baterai penuh ketika menggunakan fasilitas umum fast charging. Sedangkan, untuk isi daya dengan wall charger akan membutuhkan 5 hingga 6 jam sampai baterai mobil penuh.
Ini dirasa kurang efisien, terutama dari segi waktu. Itulah mengapa, ketika Anda memutuskan ingin menggunakan mobil elektrik, Anda perlu beradaptasi pada kebiasaan charging mobil tersebut. Triknya adalah melakukan pengecasan pada malam hari apabila Anda ingin menggunakan mobil di pagi atau siang hari.
-
Harga Mobil Mahal
Bagi kebanyakan orang, harga mobil listrik masih relatif tergolong tinggi. Salah satu mobil elektrik termurah adalah Wuling Air EV dengan harga Rp280 juta, yang mana dengan nominal tidak jauh berbeda bisa mendapatkan mobil konvensional lebih besar, seperti mini SUV atau pun MPV. Selain itu, preferensi seperti fitur mobil pun jadi pertimbangan untuk melihat kelayakannya dengan biaya yang dibayarkan.
-
Harga Baterai Mahal
Baterai jadi komponen utama yang paling tinggi harganya pada sebuah mobil elektrik. Untuk baterai, garansi dari produsen bisa hingga 8 tahun, atau setara dengan 160.000 km. Baterai mobil elektrik pun akan menurun kualitasnya ketika mencapai titik pemakaian tertentu.
Sehingga, ketika sudah mencapai batas maksimal pemakaiannya, baterai perlu Anda ganti. Penggantian baterai akan mengeluarkan biaya yang besar, oleh sebab itu pemilik mobil elektrik perlu memikirkan hal ini dan menyiapkan budget yang sesuai.
Saat ini, umur mobil elektrik yang beredar di Indonesia masih seumur jagung. Itulah mengapa, Anda tidak akan menemukan kasus penggantian baterai mobil. Meskipun begitu, Anda bisa terus mengikuti perkembangan mobil elektrik di Indonesia karena bisa saja harga baterai mobil akan menjadi lebih terjangkau.
-
Jangkauan Berkendara Terbatas
Satu lagi kelemahan mobil elektrik, yakni kurang cocok untuk perjalanan panjang dan jarak jauh. Sebab, jarak tempuh mobil elektrik terbatas dan menyesuaikan kapasitas baterai. Hal selanjutnya yang perlu dipikirkan juga adalah terkait fasilitas charging yang masih minim dan belum merata.
Apabila di tengah perjalanan mobil mengalami masalah dan tidak bisa dihidupkan, dikhawatirkan belum ada fasilitas charging untuk mobil elektrik di sekitar area tersebut. Hal itu yang akan membuat pemilik mobil kesulitan nantinya dan berakhir sebagai ketidaknyamanan karena keterbatasan fasilitas charging yang belum merata.
Lima kelemahan mobil listrik tersebut semoga bisa menjadi faktor yang membantu Anda untuk mempertimbangkan plus minus ketika ingin membeli mobil elektrik, terutama tentang fasilitas charging yang masih terbatas dan belum merata.