Dalam konteks ekonomi global, Anda mungkin sudah sering mendengar istilah G20, sebab Indonesia adalah salah satu anggotanya dan sudah pernah ditunjuk sebagai tuan rumah. Namun, pernahkah Anda mendengar istilah G7 dan G8?
Sama seperti G20, G7 serta G8 juga merupakan organisasi yang menghimpun negara-negara besar untuk membahas isu-isu penting bersama-sama. Agar tidak salah, sebaiknya kenali apa saja perbedaan mendasar antara ketiga forum tersebut.
Kenali Perbedaan antara G7, G8, dan G20 Berikut Ini!
Baik G7, G8, maupun G20 memiliki fokus yang sama, yaitu berhubungan dengan perekonomian global. Adapun perbedaannya adalah sebagai berikut:
-
G7 (Group of 7)
G7 atau Group of Seven merupakan sebuah forum ekonomi yang didirikan sebagai respon terhadap krisis minyak pada tahun 1970-an. Forum ini terdiri dari tujuh negara maju yang memiliki pengaruh signifikan dalam perekonomian global. Negara-negara anggota G7 antara lain meliputi Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.
Sejarah G7 sendiri dimulai ketika harga minyak melonjak pada tahun 1970 hingga menyebabkan stagnasi perekonomian global. Pemimpin-pemimpin dari tujuh negara maju tersebut kemudian bertemu untuk mencari solusi terhadap krisis yang ada.
Kemudian, G7 berfungsi sebagai wadah pembahasan isu-isu ekonomi dan keuangan global, seperti koordinasi kebijakan fiskal dan moneter, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas keuangan.
-
G8 (Group of 8)
Sementara itu, G8 atau Group of Eight sebenarnya bermula dari G7 yang awalnya terdiri dari tujuh negara industri maju, dan kemudian menjadi delapan setelah Rusia bergabung. Jadi, negara-negara anggotanya meliputi Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, ditambah Rusia.
Sejarah G8 dimulai pada tahun 1975, ketika negara-negara industri maju, yang saat itu masih G7, bertemu untuk membahas isu-isu ekonomi dan keuangan global. Rusia kemudian bergabung pada tahun 1998 hingga disebut sebagai G8.
Namun, Rusia dikeluarkan dari G8 pada tahun 2014 setelah menganeksasi Krimea. Sama seperti G7, peran G8 mencakup pembahasan kebijakan ekonomi global, keuangan, dan isu-isu penting lainnya. Sebagai kelompok negara ekonomi utama, G8 memiliki pengaruh besar dalam menentukan arah kebijakan global.
Namun, peran G8 mengalami perubahan seiring waktu, dan forum ini menghadapi kritik dari berbagai pihak, terutama terkait kurangnya representasi dari negara-negara berkembang dalam pembuatan keputusan.
-
G20 (Group of 20)
Adapun G20 adalah hasil dari kritik yang muncul terhadap G8. Sesuai namanya, Group of Twenty terdiri dari 19 negara ditambah Uni Eropa (total 20 anggota), yang mewakili 85% perekonomian dunia.
Saat ini, negara-negara anggotanya meliputi Argentina, Australia, Brazil, Kanada, China, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Berawal pada tahun 1999 sebagai forum ekonomi tingkat menteri yang menjadi tanggapan terhadap krisis keuangan Asia pada tahun 1997-1998.
Hingga akhirnya pada tahun 2009, G20 resmi ditetapkan sebagai pengganti forum G8. Menjadi forum yang diwakili oleh kepala negara, menteri, dan gubernur bank sentral. Peran G20 sangat penting dalam membahas isu-isu ekonomi dalam taraf global seperti stabilitas keuangan, pertumbuhan ekonomi, dan kerja sama keuangan internasional.
Selain itu, G20 juga menjadi wadah bagi berbagai negara maju dan berkembang untuk membahas isu-isu lingkungan, pembangunan, dan perubahan iklim. Berbagai isu tersebut dibahas secara berkala melalui KTT (Konferensi Tingkat Tinggi).
Jadi, G20 sebenarnya berawal dari G7 dan G8. Sebagai anggota G20, negara Indonesia memiliki kesempatan untuk berperan aktif dalam membentuk kebijakan ekonomi global dan menjaga stabilitas keuangan dunia.