Sejak tahun 2011 sampai tahun 2019, rendang disebut-sebut menjadi makanan paling enak di dunia (World’s 50 Most Delicious Foods) menurut versi CNN International. Tahun 2018, secara resmi rendang ditetapkan sebagai salah satu 5 kuliner Nasional Indonesia. Kemudian, menurut CNN pula, pada tahun 2021 rendang masih berada di posisi ke-11 dari total 50 makanan terbaik sedunia.
Hingga di tahun 2022 ensiklopedia makanan Taste Atlas merilis kuliner Indonesia menempati posisi ke-16.
Kenali Sejarah Rendang dan Keunikannya
Rendang adalah kuliner khas Minangkabau yaitu olahan daging sapi dengan bumbu campuran rempah-rempah yang proses memasaknya berjam-jam dengan santan sampai kering dan warnanya hitam pekat.
Ada beberapa alasan kenapa rendang menjadi makanan lezat primadonanya Indonesia. Selain karena rasa, ternyata banyak fakta menarik di dalamnya. Penasaran? Yuk, disimak!
- Rendang Juga Dikenal di Negara-negara Asia Tenggara
Ternyata tidak hanya di Indonesia, rendang juga dapat ditemukan di negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, dan Thailand. Meskipun demikian terdapat perbedaan menonjol antara rendang Indonesia dengan rendang dari negara Asia Tenggara lainnya.
Rendang asli Indonesia dimasak dengan proses lama, sehingga memiliki tekstur lebih kering, dan sangat awet. Sedangkan rendang negara Asia Tenggara lain proses masak singkat jadi tidak dapat bertahan lama karena tekstur lebih basah dan alot atau keras.
Perbedaan lain, bahwa masyarakat Minangkabau menyajikan rendang sebagai hidangan utama setiap perayaan adat, kenduri, atau menyambut tamu kehormatan. Sementara itu, bagi masyarakat Melayu, rendang menjadi hidangan istimewa yang wajib disajikan saat kenduri, khitanan, pernikahan, barzanji, dan kegiatan keagamaan. - Dahulu Termasuk Hidangan Bangsawan
Rendang Padang sudah populer sejak abad ke-15 sebagai salah satu hidangan khusus bagi kalangan bangsawan. Rendang sejarahnya disajikan saat acara adat dan penyambutan tamu istimewa sehingga menjadi makanan wajib ada di kalangan bangsawan. - Termasuk Warisan Budaya
Tahun 2013, rendang juga dinobatkan sebagai makanan yang masuk ke kategori Warisan Tak Benda oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Rendang juga tergolong makanan yang awet, bisa disimpan dalam suhu ruangan selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu jika dimasak dengan kering.
Bahkan, rendang akan semakin nikmat rasanya jika disimpan lebih lama. Itulah kenapa, rendang cocok dibawa bepergian jauh sebagai bekal warga minang saat berpergian jauh (merantau). - Nama Aslinya Bukan Rendang
Sebenarnya, nama asli rendang adalah randang yang berasal dari istilah merandang artinya proses memasak makanan dengan waktu yang lama dan melalui banyak tahapan. Kurang lebih mencapai waktu 8 jam dengan melewati tiga fase pemasakan. Fase pertama disebut gulai (kuah santan masih cair), fase kedua disebut kalio, (saat kuah santan sudah mengental), fase ketiga disebut rendang (kuah sudah kering / menyusut). - Rendang Kaya Akan Rasa
Ada sedikit rasa manis, asin, rasa berbagai rempah, dan samar-samar rasa pedas yang bisa begitu menyatu padu dalam satu hidangan tanpa ada ketimpangan rasa. Sehingga menciptakan rasa yang berkesan bagi yang pertama mencicipinya. Selain itu, rasa kuat rendang juga mempresentatifkan Indonesia yang kaya akan rempah dan bercita rasa pedas. - Makanan yang Berfilosofi Mendalam
Makna filosofi rendang bagi masyarakat Minangkabau adalah musyawarah dan mufakat, berangkat dari empat bahan pokok yang menggambarkan keutuhan masyarakat Minangkabau. Berbahan daging sapi melambangkan Niniak Mamak atau pemimpin suku. Santan kelapa melambangkan Cadiak Pandai atau kaum intelektual. Setangkai cabai melambangkan kaum ulama. Terakhir, bumbu rempah lambang dari masyarakat Minangkabau.
Itulah sekilas tentang sejarah rendang sebagai salah satu makanan terenak di dunia. Semoga bermanfaat dan menambah wawasanmu.